Teknik Kompresi Data
Juli 5, 2012 oleh Mohammad noorsandy Darmawan
Teknik
kompresi adalah teknik yang bertujuan mengurangi ukuran data tanpa
kehilangan informasi yang dikandungnya. Berdasarkan kehilangan data
dalam proses kompresi, teknik ini dibagi dalam teknik kompresi lossless
dan teknik kompresi lossy. Penerapan teknik kompresi yang dibahas dalam
tulisan ini ditekankan pada kompresi data multimedia, karena secara umum
data ini berukuran besar dan memiliki tingkat redundansi yang tinggi.
Kata kunci : Teknik kompresi, lossless, lossy, kompresi data multimedia, tingkat redundansi
Dalam
perancangan sistem multimedia terdapat dua hal yang menjadi perhatian
yaitu penyimpanan dan pengiriman data multimedia. Kedua hal ini menjadi
isu sentral karena sifat data multimedia yang berukuran relatif besar
sehingga membutuhkan kapasitas pennyimpanan yang besar dan bandwidth
transmisi yang lebar. Sebagai contoh frame video berukuran 800 x 600
pixel yang setiap pixelnya dikodekan dengan 24 bit untuk
merepresentasikan luminance dan chrominance-nya memiliki ukuran sebesar
11,52 juta bit atau 1,373 MB. Jika terdapat 30 frame dalam satu detik,
untuk menonton video selama satu detik diperlukan data sebesar 345,6
juta bit/s atau 41.2 MB/s. Jadi kita dapat hitung berapa ukuran data
yang diperlukan untuk menonton film yang berdurasi satu jam, yaitu
sekitar 145 GB, ini lebih besar dari ukuran rata-rata harddisk yang kita
miliki. Jika kita ingin menonton film tersebut melalui jaringan
Internet, maka kita harus menyediakan jaringan dengan bandwidth selebar
42 MBPS. Ini jauh lebih besar daripada lebar bandwidth yang mampu
disediakan ISP (Internet Service Provider) manapun di Indonesia.
Untuk
menagatasi masalah ini para ahli menggunakan dua pendekatan yaitu : (1)
mengembangkan teknologi penyimpanan dan pengiriman yang lebih besar dan
(2) mengembangkan teknik kompresi data dengan tetap memperhatikan
batasan kualitas yang ditetapkan. Dalam tulisan ini akan coba
diterangkan metode kedua yaitu kompresi data.
Teknik kompresi
data biasa disebut teknik koding. Hal ini berkaitan dengan pengkodean
sebuah data menjadi data yang lain yang dilakukan untuk mengurangi
ukuran data. Pada tahun 1948, Claude Shannon, Bapak Teori Informasi
(lebih tepat disebut Teori Koding) memperkenalkan konsep yang disebut
entropi untuk menghitung jumlah informasi yang dikandung oleh sumber
data. Shannon mengajukan model komunikasi data melalui jaringan Internet
yang terdiri dari Encoder, Channel, dan Decoder. Encoder berfungsi
mengubah kode data sumber menjadi kode yang berukuran lebih kecil
daripada ukuran data sumber, Channel berfungsi meneruskan data yang
telah di-encode melalui jaringan Internet, dan Decoder berfungsi
mengembalikan data yang ter-encode ke bentuk semula. Bisa dikatakan cara
kerja Decoder kebalikan Encoder.
Kompresi data dalam model
Shannon dilakukan di Encoder agar jumlah data yang ditransmisikan
melalui Channel tidak terlalu besar. Terdapat dua cara dalam teknik
kompresi data, yaitu teknik kompresi lossy dan teknik kompresi lossless.
Teknik kompresi lossy adalah teknik yang mengakibatkan data semula
tidak dapat direkonstruksi kembali semuanya (ada data yang hilang).
Penggunaan
teknik ini harus memperhatikan dua batasan yaitu kualitas yang
diinginkan dan waktu (pemrosesan dan pengiriman). Teknik ini biasa
digunakan jika data tidak terlalu sensitif terhadap detail. Misalkan
data film, lagu, dan videoconference. Teknik ini biasanya menghasilkan
kompresi data yang lebih kecil. Contoh yang terkenal adalah MPEG (Motion
Picture Expert Group) untuk video, MP3 (MPEG layer 3) untuk lagu dan
audio, dan JPEG (Joint Picture Expert Group) untuk gambar. Teknik
kompresi lossless adalah teknik kompresi yang tidak menyebabkan
kehilangan data. Biasanya digunakan jika akurasi data sangat penting.
Ukuran data yang dihasilkan biasanya lebih besar daripada data yang
dihasilkan teknik lossy. Penggunaannya teknik ini misalnya pada kode
program, data biner, dan gambar-gambar kedokteran.
Untuk
menjelaskan teknik kompresi lebih lanjut, akan dibahas aplikasinya pada
kompresi gambar meskipun data jenis lain dapat juga dikompresi. Teknik
kompresi gambar yang akan dibahas adalah teknik kompresi lossy karena
jenis ini adalah jenis yang paling populer (JPEG). Data gambar dapat
dikompresi tanpa degradasi kualitas yang signifikan karena gambar
mengandung tingkat redundansi yang tinggi pada susunan datanya.
Redundansi adalah pola data yang berulang sehingga dapat dihilangkan.
Redundansi pada gambar terjadi (1) karena hubungan pixel-pixel yang
berdekatan (spatial redundancy), (2) karena hubungan antara komponen
warna (spectral redundancy), dan (3) karena sifat persepsi sistem visual
manusia (psycho-visual redundancy). Semakin tinggi tingkat redundansi,
semakin tinggi tingkat kompresi yang dapat dilakukan.
Contoh
tipikal sistem kompresi (Encoder) terdiri dari transformer, quantizer,
dan coder. Transformer melakukan transformasi pemetaan one-to-one pada
gambar masukan. Keluaran transformer adalah representasi gambar yang
lebih efisien untuk dikompresi. Contoh transformer yang biasa digunakan
adalah Discrete Cosine Transform (DCT). DCT mengumpulkan energi sinyal
gambar di tempat koefisien yang kecil. Tahapan ini tidak mengakibatkan
kehilangan data.
Quantizer menghasilkan simbol-simbol yang digunakan
untuk merepresentasikan gambar yang terkompresi. Proses kuantisasi
adalah proses pemetaan many-to-one sehingga tidak reversibel. Tahapan
ini mengakibatkan kehilangan data karena terjadi pembulatan pada data
yang dikuantisasi. Proses ini dapat dilakukan dengan scalar quantizer
dan vector quantizer. Scalar quantizer melakukan proses kuantisasi pada
elemen per elemen sedangkan vector quantizer pada blok data.
Coder
berfungsi mengubah keluaran Quantizer, berupa bit stream, menjadi
kode-kode tertentu yang mewakilinya. Coder dapat menggunakan kode
fixed-length atau variable-length. Variable Length Codes (VLC) dikenal
juga dengan nama entropy coding, yang menghasilkan simbol tertentu untuk
meminimalkan panjang representasi data secara rata-rata. Ini dilakukan
dengan cara menggunakan simbol yang lebih pendek untuk kode data yang
lebih sering muncul.
Keluaran dari Coder adalah bit stream yang
dapat ditransmisikan lewat jaringan. Bit stream ini dikirimkan pada
penerima yang memiliki Decoder untuk merekonstruksi kembali gambar yang
dikompresi. Karena proses kuantisasi yang bersifat reversibel maka
gambar yang direkonstruksi tidak sama dengan gambar semula, meskipun
bagi penglihatan manusia tidak terlalu berpengaruh (tergantung rasio
kompresi yang digunakan). Untuk lebih jelas maka akan disajikan contoh
aplikasi yang luas digunakan, yaitu teknik kompresi JPEG.
JPEG
JPEG
adalah standar internasional untuk continuous tone (multilevel) still
image digunakan pada gambar gray-scale dan berwarna hasil kerjasama
komite ISO dengan ITU-T. JPEG dapat mengkompresi gambar dengan rasio
1/10 sampai 1/50 tanpa mengakibatkan degradasi kualitas yang dapat
diamati. JPEG termasuk teknik kompresi lossy. JPEG dirancang untuk
digunakan secara fleksibel dalam arti tidak tergantung pada fitur gambar
dan teknik yang digunakan.
JPEG terdiri dari dua proses yaitu
proses kompresi yang dilakukan di Encoder dan proses dekompresi yang
dilakukan di Decoder. Proses kompresi JPEG hampir sama dengan yang
dideskripsikan diatas, yaitu terdiri dari Forward DCT yang berfungsi
sebagai transformer, Quantizer dan Entropy Coder. Keluaran proses
kompresi adalah data dalam bentuk bit stream. Data ini diterima oleh
Decoder dan akan melewati Entropy Decoder, Dequantizer, dan Inverse DCT.
Kedua
proses tersebut tidak identik dalam arti terjadi kehilangan data dalam
pengolahan gambar. Kehilangan data ini disebabkan proses pembulatan
angka di kuantisasi pada Encoder dan proses pembulatan angka di
dekuantisasi pada Decoder. Pembaca dapat menemukan sumber yang membahas
format JPEG di Internet dalam jumlah yang berlimpah. Untuk menemukannya
silahkan berkunjung ke search engine Google (http://www.google.com)
dengan mengetikkan kata kunci jpeg.
Sekedar untuk membandingkan
dengan teknik kompresi yang lain silahkan mengetikkan kata kunci png
untuk format PNG yang merupakan teknik kompresi gambar lossless.
Catatan : Saat mengklik link download di atas, uuntuk melanjutkan download silahkan klik "SKIP AD", yang ada di pojok kanan atas. Terima Kasih
05 Juli 2012
Kompresi Data
13.05.00
No comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Komentar:
Posting Komentar